Tuesday, December 06, 2011

Wanita Emas vs Sampah

,

Di tengah perjalanan dari Bekasi menuju Grogol, mata saya tertuju pada sebuah iklan besar yang memuat foto seorang wanita dengan tagline "Wanita Emas". Terhitung sampai 3x saya melihat gambar mentereng itu dimana-mana, jelas membuat saya penasaran siapa sih wanita bersanggul tinggi ini. Lucunya, gambar ini sangat familiar ditemukan di belakang kaca metromini Jabodetabek.

Tebak-tebakan slogan "wanita emas" ini terbesit di otak. Apakah dia seorang pengusaha emas? atau mungkin ia seorang wanita yang doyan memakai perhiasaan? atau apakah ia seorang titisan raja Midas, saat menyentuh apapun bisa mengubahnya menjadi emas?

Daripada jawabannya ngelantur, akhirnya saya browse di google. Berdasarkan info dari sumber terakurat, wanita emas ini bernama Hasnaeni, seorang wanita yang berjanji akan mengubah sampah menjadi emas. Ah, yang benar saja? Tetapi faktanya, slogan ini adalah bagian dari kampanye partai berwarna merah untuk CAGUB DKI. plak! Spontan saya menepok jidat, sudah kuduga, pasti ini bagian dari kampanye sebuah partai politik.

Pertanyaan yang ada di benak saya, apa benar Ibu Hasnaeni bisa merubah sampah menjadi emas? Benarkah dia pernah bermain-main dengan sampah? Sedangkan dari image yang saya amati, figur wanita ini sangat jauh dari background sampah. Coba saja lihat polesan make up dan sanggul tingginya, bak biduan papan atas. Agak meragukan jika seorang wanita glamor mau bermain-main dengan sampah. Entahlah, semoga bukan kamuflase belaka. Saat ini sulit sekali membedakan antara politikus dengan entertainer. Mereka sama-sama mencari banyak cara untuk dikenal publik, bahkan dengan cara-cara yang dramatis.

Kesimpulannya, saya sudah tidak penasaran lagi dengan slogan "Wanita Emas". Ada kemungkinan bila wanita ini terpilih menjadi gubernur, Jakarta akan bersih dari segala jenis sampah, termasuk sampah masyarakat kah? ups!

Sunday, December 04, 2011

Banyak Koruptor Banyak Rezeki

,



Jumat, 2 Desember 2011, Abraham Samad sukses terpilih sebagai ketua KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) yang baru. Momen ini membuat saya tertarik untuk menulis perihal kasus korupsi yang tumbuh subur di Indonesia. KPK adalah sebuah lembaga pemerintah yang dibentuk untuk memberantas aksi korupsi di Indonesia. Melihat prestasi ketua KPK sebelumnya, Antasari Azhar, mampu menyeret dan memenjarakan 40 orang anggota DPR-RI dan delapan orang menteri yang terlibat kasus pidana korupsi (www.antaranews.com). Walaupun harus mengakhiri nasibnya sebagai tersangka, sepak terjang Antasari mampu membuat gerah para pejabat. Sekarang tugas ini dialihkan kepada Abraham, diharapkan  aksinya  pun mampu menguak kasus para koruptor nakal tanpa pandang bulu.

"Saya sangat siap menerima semua risiko atas jabatan saya. Bahkan saya pun siap di Antasari-kan. Lebih dari itupun saya sangat siap, mesti harus sampai meninggal dunia. Itu artinya saya mati di jalan Allah," jawab Abraham, Ahad (4/12), dalam acara silaturahmi dengan puluhan tokoh dan aktivis Sulawesi Selatan di Sekretariat Komite Pemantau Legislatif (Kopel) Sulawesi, Makassar. (http://www.metrotvnews.com/metromain/news/2011/12/04/74276/Abraham-Samad-Terinspirasi-Baharuddin-Lopa)

Praktek korupsi tidak hanya dilakukan oleh petinggi-petinggi negara, tetapi juga rentan dilakukan oleh rakyat jelata. Namun, karena keagresifan media massa, blow up kasus korupsi 'kalangan atas' dinilai lebih menarik dibandingkan 'kalangan bawah'. Sebagai contoh, saya menemukan sebuah surat kabar nasional yang mengulas 4 berita besar kasus korupsi dalam sekali terbit. Pertama, berita mengenai kasus suap dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia tahun 2004 dengan tersangka Nunun Nurbaeti. Kedua, kasus Bank Century dengan terpidana Robert Tantular. Ketiga, korupsi wisma atlet SEA Games Palembang oleh Sekretaris Kemenpora, Wafid Muharam. Keempat, Kasus suap di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemnakertrans). Keempat kasus tersebut membuktikan bahwa para pemimpin kita telah gagal dan melenceng dari figur seorang pemimpin yang amanah..

Balik lagi ke konteks demokrasi, apakah faktor kekuasaan membuat para pemimpin buta? Coba kita tengok DPR dan DPRD yang dianggap sebagai wadah perwujudan demokrasi, malah menjadi sarang koruptor. Aktivitas seperti jual-beli aneka RUU, utak-atik anggaran, pemekaran wilayah, pemilihan kepala daerah, proyek pembangunan, pemilihan pejabat, dan sebagainya menjadi lahan basah korupsi para anggota dewan. Hal ini dapat dicatat sebagai tugas besar bagi KPK, apakah mereka mampu membongkar kedok para serigala berbulu domba?



Entah bagaimana cara meminimalisir kasus korupsi yang telah mewabah di Indonesia. Dalam Islam, tidak melihat laki-laki atau perempuan apabila mencuri minimal 0,5 gram emas maka tangannya akan dipotong. Apakah hukuman yang pantas untuk seorang koruptor yang mencuri uang rakyat ratusan juta bahkan milyaran rupiah? Sistem hukum pidana di Indonesia terbilang sangat lemah, para koruptor yang telah menjadi tersangka  bisa mendapat fasilitas remisi (masa potongan tahanan), tentu saja dengan aturan-aturan hukum yang saya tidak pahami.

Fakta sejarah Islam  mencatat, ketika hukum-hukum Islam dilakoni secara sempurna termasuk hukum pidana, ternyata hanya terjadi 200 kasus pidana saja selama 1300 tahun dalam masa pemerintahan Islam (sistem Khilafah). Seandainya hukum islam ini mampu diterapkan di Indonesia, tidak hanya akan meringankan tugas KPK, melainkan angka korupsi di Indonesia InsyaAllah akan berkurang dengan drastis.

Sunday, November 20, 2011

Is it Funny?

,


Apa yang anda rasakan setelah melihat iklan di atas? Are they funny?
Ya, wanita kerap kali menjadi korban diskriminasi gender. Stigma wanita yang dianggap lebih rendah dari kaum pria, membuat mereka bertindak semena-mena dalam memproduksi iklan. Gambar-gambar tersebut hanya sebagian kecil yang saya temukan dari internet, alhasil beberapa iklan luar negeri mengexpose tema ini untuk menarik perhatian konsumen. Apakah gambar tersebut untuk menegaskan profil pria 'macho' dalam iklan mereka? Sungguh cara yang tidak manusiawi, mereka telah merendahkan citra wanita di mata publik.

Sejauh ini saya belum menemukan iklan berbau diskriminasi gender di Indonesia. Tidak dapat dipungkiri, secara visual iklan tersebut dapat merangsang kaum pria untuk berperilaku kasar terhadap wanita. Sudah berapa banyak wanita yang menjadi korban kekerasan? Apakah istilah entertain layak untuk dijadikan sebuah alasan? Bukankah masih banyak tema yang lebih bermoral dan valuable? Please, think smart!

Pictures source: http://beautifulishappy.blogspot.com/2010/10/iklan-diskriminasi-wanita.html

Tuesday, November 15, 2011

Aborsi Adalah Pilihan

,
Wanita mana yang tidak mendambakan kehadiran seorang malaikat kecil dalam hidupnya. Melahirkan, merawat, dan mendidik anak adalah cita-cita mulia yang menjadi impian setiap wanita. Ada rasa jengkel, sedih, dan iba berkecamuk dalam hati ketika mendengar seorang wanita menggugurkan kehamilannya (aborsi).

Segelintir info yang saya temukan, Indonesia dan Amerika adalah dua negara  yang memiliki pandangan berbeda dalam menyikapi aborsi. Abortion is legal in America, 4 dari 10 wanita hamil di Amerika melakukan aborsi, bahkan aborsi dianggap pilihan dan hak setiap wanita. Dalih demokrasi dijadikan alibi untuk mengkonduksi apapun, termasuk membunuh janin. Hal ini masih menjadi kontroversi di setiap negara,  sedangkan hukum di Indonesia melarang keras tindakan terkutuk ini karena dianggap tidak manusiawi serta tabu untuk budaya timur.

Sebagian besar kasus aborsi diakibatkan oleh kehamilan di luar nikah, dan pelaku terbanyak di Indonesia adalah wanita usia 20-24 tahun, dengan persentase sebesar 33%. (http://www.aborsi.org/pelaku.htm)
Banyak wanita keliru dalam mengambil sikap, mereka hanya berpikir pendek saat mengambil jalur pintas. Kehamilan di luar nikah dianggap aib, tujuan utama aborsi hanya untuk menutupi malu dan mempertahankan harga diri. Takut dikucilkan, dihina, atau pahitnya dibuang dari lingkungan. Namun, mengapa kata 'aib' itu tidak digaris bawahi sebelum mereka melakukan 'free sex'. 

Berdasarkan catatan dari Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, ada 2,6 juta kasus aborsi tiap tahun di Indonesia. Hanya 15 persen tergolong aborsi legal dengan alasan medis, sisanya adalah kehamilan yang tak direncanakan. Wanita berbondong-bondong berburu klinik gelap untuk mengenyahkan janin mereka dengan ongkos aborsi dari Rp 1,5 juta hingga Rp 6 juta per kasus. 

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana mengancam pelaku praktek ini dengan hukuman 15 tahun penjara. Akan tetapi undang-undang ini dirasa tumpul karena secara tindakan tampak kurang tegas. Bahkan ada beberapa pihak aparat dan dokter menjalin hubungan khusus untuk menggenjot bisnis menggiurkan ini. Bayangkan saja, ongkos aborsi bisa bergerak hingga 200 Miliar per tahun.

Pelaku utama aborsi adalah wanita yang melakukan seks pra nikah. Seks memang hal lumrah bagi setiap makhluk hidup. Namun, sadarlah setiap tindakan pasti ada konsekuensi yang harus dihadapi, baik secara jiwa maupun mental, bahkan meroda hingga jalur hukum. Wanita, bukanlah seekor binatang, yang berperilaku tanpa akal, dan berbuat tanpa tanggung jawab. Pikirkan lebih jauh sebelum bertindak, jangan biarkan dirimu hancur karena nafsu dan ego. Wanita adalah sosok yang paling dirugikan dalam hal ini, kehancuran akan selalu menghantui diliputi rasa bersalah yang tak pernah bosan melekat. Sekejap mata kasus ini mampu dituntaskan di tangan dokter, tapi bagaimana di tangan Allah?

Monday, November 14, 2011

26th Sea Games: Indonesia Banjir Emas

,
Atlet Indonesia mulai mengepakkan sayapnya dalam pesta olahraga bergengsi-Sea Games ke 26. Beribu rasa bangga dan sederet kekaguman membuat saya menggebu-gebu untuk menulis review prestasi Indonesia di Sea Games saat ini. Diawali dengan prestasi membanggakan dari atlet cabang dayung kelas kano, Eka Octarorianu, sukses mendapat medali emas pertama. Danau Cipule, Karawang, menjadi saksi bisu tombak semangat pemuda berusia 22 tahun ini. Di hari kedua, ada 3 medali emas disabet Indonesia dari cabang sepatu roda (Ajeng Nindya dan Muhammad Oky Andri), dan cabor sepeda (Purnomo). Dan masih banyak lagi deretan prestasi yang diraih pemuda-pemudi Indonesia dalam pesta olahraga yang diselenggarakan 2 tahun sekali ini.

Perolehan sementara sampai detik ini menurut situs resmi Sea Games ke 26 (seag2011.com), Indonesia telah menyabet 60 medali emas (gold), 48 perak (silver), 37 perunggu (bronze), dan total keseluruhan sementara adalah 145 medali. Saat ini Indonesia masih menduduki peringkat pertama, diikuti oleh Thailand dan Vietnam di posisi berikutnya. Saya harap posisi Indonesia tidak bergeser, dan hujan emas tetap mengguyur negeriku ini.

Satu hal yang tak kalah bombastis, aksi lihai tim garuda di cabang sepakbola berhasil menumbangkan 3 negara di lapangan hijau. Skor 6-0 sukses diraih mereka saat pertarungan pertama melawan Kamboja. Lalu disusul kemenangan yang tak kalah membanggakan saat melawan Singapura dengan skor 2-0. Bahkan tim sepakbola handal dari negara Gajah putih pun berhasil mereka bungkam dengan skor 3-1. It's so incredible!  

Prestasi gemilang ini diharapkan terus memotivasi para atlet sampai babak akhir. Rasa puas dan bangga tentu saja hal yang wajar, tetapi jangan sampai kita menjadi terlena hingga membuat lupa diri. Saya ingin dunia mengakui bahwa Indonesia memiliki prestasi yang hebat dalam bidang olahraga. Bukannya ingin menyombongkan diri, tapi itulah faktanya, negaraku bangsaku memang luar biasa! 

Saturday, November 12, 2011

Success is not About Money

,
Success can be generally defined as a goal achievement. The word 'success' may have a specific meaning for each person. For me, 'success' is talking about peacefulness, in both life and afterlife.

Sukses memiliki definisi yang cukup luas. Salah satu philanthropist favorit saya, Oprah Winfrey, mendefinisikan sukses sebagai  kemampuan menciptakan sebuah perubahan bukan hanya dalam hidupmu tetapi juga untuk kehidupan banyak orang.

"...being able to make a difference, not only your own life, but in other people's lives."-Oprah Winfrey

Quote tersebut sangat menginspirasi saya untuk menjelajahi ilmu yang lebih luas dan mengaplikasikannya kepada banyak orang. Akan tetapi, tidak harus menjadi seorang professor atau ilmuwan untuk menyumbang penemuan-penemuan luar biasa. Dan tidak pula harus menjadi seorang milyuner untuk dapat menolong sesama. Kesuksesan menghimbau keberadaan material, finansial, manajerial, sosial, psikologikal, emosional, bahkan spiritual.

Seorang balita di dalam bus pun telah sukses mengajarkan saya betapa berartinya sebuah arti kata 'terimakasih'. Kisah berharga ini terjadi saat saya pulang kuliah dengan menggunakan sarana transportasi umum. Dengan tubuh berpeluh, lelah, dan matahari yang seolah menari di atas kepala saya, membuat kondisi di dalam bus tidak nyaman. Ingin rasanya cepat-cepat tiba sampai tempat tujuan, akhirnya satu jam kemudian bus saya pun sampai. Saya jalan perlahan menuju pintu bagian depan bus, mengantri di belakang seorang ibu yang sedang menuntun anak balita berumur sekitar 4 tahun dan berjalan beriringan. Sebelum menginjakan kaki mungilnya di bibir pintu, balita itu menahan langkahnya dan berkata kepada sang supir, "Terimakasih ya, Bang." Saya tercengang seraya kagum mendengar ucapan sederhana itu terlontar dari mulut mungilnya. "Orang tua yang hebat," pikir saya. Secara etika, ibu itu telah sukses mendidik anak balitanya. Dan tanpa disadari, anak balitanya telah sukses mengajarkan sebuah pelajaran berharga untuk banyak orang di dalam bus.

Kisah sedehana tersebut menyadarkan saya bahwa ilmu sekecil apapun yang kita berikan untuk satu orang saja, bisa bermanfaat untuk banyak orang. Energi positif dari balita itu mampu merubah raut wajah sang supir menjadi bersinar, terlihat dari lontaran senyum nan tulus dan tampak lebih bersemangat untuk menjemput rezeki Allah.

Fitrah kita sebagai manusia yang tak pernah puas, membuat kita lupa, bahkan tidak menikmati kesuksesan yang kita capai.  Kesuksesan dalam hidup meliputi pencapaian kebahagiaan secara lahiriah dan batiniah. Banyak orang yang sudah mencapai kebahagiaan lahiriah, tetapi belum bisa merasakan kebahagiaan batiniah, begitu pula sebaliknya. Kesuksesan dunia identik dengan gaya hidup mewah, glamor, dan ambisi yang tidak pernah puas untuk terus mengejar harta. 

Sebuah obrolan panas yang sedang marak diperbincangkan, yaitu kasus pencucian uang dan pembobolan uang nasabah sebanyak 17 M oleh seorang wanita cantik, Melinda De. Deretan mobil mewah  dan sejumlah uang milyaran miliknya terpaksa harus disita, dan ia pun terancam vonis kurungan penjara lebih dari 10 tahun. Gemerlap duniawi telah membutakan mata banyak orang,  bahkan mereka rela menelantarkan moralitas dan harga diri. Apakah secara rasional mereka dapat dikatakan damai dan bahagia?   

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Demi Allah, bukanlah kemiskinan yang aku takutkan (akan merusak agama) kalian, akan tetapi yang aku takutkan bagi kalian adalah jika (perhiasan) dunia dibentangkan (dijadikan berlimpah) bagi kalian sebagaimana (perhiasan) dunia dibentangkan bagi umat (terdahulu) sebelum kalian, maka kalian pun berambisi dan berlomba-lomba mengejar dunia sebagaimana mereka berambisi dan berlomba-lomba mengejarnya, sehingga dunia itu membinasakan kalian sebagaimana dunia membinasakan mereka." [Hadits shahih riwayat Al-Bukhari (no. 2988) dan Muslim (no. 2961)]

Hadis tersebut mengingatkan agar kita selalu waspada, jangan sampai nafsu mengendalikan diri kita. Jangan sampai kita terjerumus dalam glamornya kehidupan dunia yang bersifat sementara. Bentengi hati kita dengan iman dan takwa, karena rapuhnya keimanan seseorang pertanda jauhnya taufik dari Allah Subhanahu wa Ta'ala kepada hamba tersebut.

Saya menyimpulkan bahwa uang bukanlah tolak ukur seseorang dikatakan sukses. Sukses itu seharusnya bisa memberikan manfaat untuk orang lain, bukan malah merugikan banyak pihak. Menuju sukses membutuhkan proses, tetap patuhilah rambu-rambunya agar kita tidak trsesat. Tidak ada orang beriman yang takut akan masa depannya selama kita memiliki Kemauan, Kemampuan, dan keseriusan. Bismillah!

Friday, November 11, 2011

Sebuah Artikel Sesat di KOMPAS

,
Sebuah artikel Kompas sukses membuat saya dan sekelompok orang naik pitam, karena telah mengurai kutipan sesat tentang momen Idul Adha. Isi kutipan tersebut dimuat di Kompas tanggal 5 November 2011, berjudul "RENUNGAN IDUL ADHA, DI BALIK DONGENG MINA" karya Moeslim Abdurrahman di halaman 1.

Si penulis menyampaikan bahwa beberapa umat islam tidak mengetahui makna yang terkandung dalam moment Idul Adha. Sebagian dari mereka hanya menganggap penyembelihan hewan kurban sebagai tradisi yang dilaksanakan rutin setiap tahun. Ketika si penulis menguraikan ide tersebut, saya setuju kutipan itu dapat menjadi bahan intropeksi bagi seluruh umat muslim. Namun ada dua hal yang cukup mengiris hati, pertama adalah pemilihan kata yang cukup nyeleneh, dan kedua, menceritakan kisah yang melenceng dari ayat Al qur'an.

Saya menemukan sang penulis berkali-kali menggunakan kata "dongeng" dan "legenda" dalam mendeskripsikan kisah nabi Ibrahim Alaihis Salam dan tewasnya putra Nabi Muhammad, Al-Husain. Definisi dongeng berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah cerita yang tidak benar terjadi, begitu pula dengan definisi legenda. Seolah-olah kisah suci nabi Ibrahim dan Al Husain, hanya fiktif belaka yang masih diragukan kebenarannya.

       Perhatikan potongan-potongan kutipan di bawah ini:
  • Kisah Nabi Ibrahim AS menyembelih anak kesayangannya memang bukanlah dongeng biasa.
  • Dongeng Mina setiap tahun memang harus kita kenang.
  • Sebab, setiap dongeng sesungguhnya tidak berbicara tentang kisahnya sendiri.
  • …jika kita mau menuturkan kembali dongeng Mina sebagai ide perubahan.
  • Itulah hebatnya sebuah dongeng suci. Seolah-olah peristiwanya tidak pernah usai….
  • Kalau diresapi, dongeng Mina – yaitu saat Nabi Ibrahim AS bersedia menyembelih anak kesayangannya tersebut — sesungguhnya bukan semata-mata ujian tentang keimanan.
  • 'Asyura-itu kini jadi legenda di dunia.
Sangat miris membaca kutipan-kutipan di atas, dimana seorang cendekiawan muslim hanya menganggap sebuah kisah suci sebagai dongeng belaka. Selain itu, pada halaman 7 terdapat kutipan bahwa tewasnya anak Nabi Muhammad Sallahu Alaihi Wassalam, Al Husain, saat pertentangan pemerintahan Bani Umayah dikaitkan dengan momen Idul Adha. Padahal umat muslim diperintah menyembelih kurban untuk mencontoh pengorbanan Nabi Ibrahim sebagai bentuk ketaatan kita kepada Allah Sang Khalik.

Kompas seharusnya lebih berhati-hati dalam memproses tulisan yang akan beredar, apalagi hal ini menyangkut nilai agama yang sangat sakral. Semoga Allah melindungi penulis, pembaca, dan yang mempublish artikel sesat tersebut.
 

Time to Speak Up! Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger Templates