Siapakah diantara teman-teman yang pernah
menjelma seperti seekor keledai dalam sebuah ladang jagung? Saya mengibaratkan korban hukum sebagai keledai dan instansi/lembaga hukum sebagai ladang jagung. hehe.. Jadi maksud
saya, pernahkah kamu dibodohi oleh ketidakpastian hukum? Lets talk about Law! I
am a layman but I wanna reveal my real story which puts me as a victim of structure of law.
Sebelum kamu memberikan jawaban, sebenarnya
keluarga saya pernah menjadi keluarga keledai loh. Ups! Ini hanya sebatas
perumpamaan ya. Hehe.
Ayah saya mempunyai seorang notaris kepercayaan
keluarga, kita sebut saja dia Bunga. Apapun
masalah sengketa yang melibatkan hukum, si Bunga inilah yang selalu pertama
kali turun tangan membantu keluarga kami.
Kekecewaan kami dimulai saat ayah baru saja membeli
sebuah rumah sederhana. Seperti biasanya, kami percayakan proses akte balik
nama kepada si Bunga. Proses itu sudah kami lakukan sejak bulan Agustus 2010,
dan sampai detik ini pun bulan Oktober 2011 masih belum ada kabar.
Terhitung genap satu tahun, saya mendatangi Bunga
dan menanyakan akte balik nama tersebut. Dengan ringan ia menjawab bahwa surat
tersebut masih dalam proses di kantor pusat. What the Hell! Selama itukah prosesnya?
Padahal kami sudah melunasi biaya administrasi yang ia minta, jumlahnya tidak sedikit
lho.
Dari pengalaman tersebut, saya merasa seperti
seekor keledai bodoh yang diumpani seonggok jagung. Kami dianggap bodoh karena mempunyai latarbelakang kosong tentang dunia hukum. Kami terperangkap dalam suatu biduk permainan yang tak pernah diketahui alurnya. Tidak ada transparansi, bahkan kami hanya dibumbui janji yang tidak pasti. Kenapa selalu dipersulit bila
terlibat dalam masalah hukum? Dimana integritas dan moralitas para penegak
hukum?
Kami sudah mengeluarkan sejumlah uang yang tidak
sedikit jumlahnya, tapi mengapa pelayanan hukum Indonesia tidak memuaskan. Ini
seperti pemerasan terselubung dengan iming-iming keamanan dari pihak kepolisian
dan juga perlindungan hukum yang sah. Hadeh, ini namanya konspirasi busuk
antara dua lembaga yang notabene, katanya "mengabdi kepada
masyarakat." Atau jangan-jangan ini hanya modus untuk penggemukan rekening
pribadi.Wallahualam!
Lunturnya kepercayaan terhadap si Bunga membuat
kami menjadi lebih berhati-hati dalam menunjuk orang saat terlibat kasus hukum.
Apakah para kinerja penegak hukum di Indonesia telah bobrok? Yah, semoga saja
masih ada insan cerdas, jujur, dan berintegritas tinggi yang terjun dalam dunia
hukum secara professional di Negara kita tercinta ini. Amin